Selasa, 03 Januari 2017

Harold Shipman


Pria ini lahir pada 14 Januari 1946 merupakan anak kedua dari 4 bersaudara dari orang tua yang cukup taat. Ibunya meninggal karena kanker pada tahun 1963. Tujuh tahun kemudian dia lulus dari sekolah kedokteran dan dihormati oleh orang-orang disekitarnya. Namun ternyata dia menyuntik pasien-pasiennya dengan racun. 

Korban terakhirnya adalah Kathleen Grundy yang adalah mantan Gubernur kote Hyde, Inggris. Anak perempuan Grundy merasa janggal karena ibunya meninggal tanpa memberikan warisan apapun pada anaknya namun memberi 386 ribu poundsterling pada Shipman. Shipman pun ditangkap namun dia bunuh diri di selnya pada tahun 2004.

Amelia Dyer


Perempuan ini dikenal sebagai pembunuh bayi. Dia membunuh bayi-bayi yang tidak diinginkan di tempat orang biasa menitipkan bayi yang kelahirannya tidak sah untuk dirawat dengan sejumlah uang. Dyer membiarkan bayi-bayi itu mati karena tidak dipedulikan dan juga disiksa setelah menerima sejumlah uang dari orang tua mereka. 

Cerita yang paling terkenal adalah pembunuhan anak Evelina Marmon yang dititipkan padanya. Bayi ini dibunuh dengan cara mengikat leher bayi itu menggunakan pita. Dyer akhirnya dieksekusi dengan cara digantung karena pembunuhan ini walaupun sebenarnya dia telah membunuh lebih dari 200 bayi.

Elizabeth Bathory


Wanita ini hidup pada abad ke-16. Dia adalah seorang bangsawan Hungaria yang bertanggung jawab atas pembunuhan 200 sampai 300 wanita muda yang dia bawa ke kastilnya dengan janji akan dipekerjakan sebagai pelayan dengan upah yang tinggi. Di sana para korban disiksa dan dibunuh. 

Mereka dimutilasi, dibakar bagian tubuhnya, dioperasi, kelaparan, diperkosa dan juga dibekukan. Dia dihukum dengan hukuman tinggal di rumah sampai akhirnya meninggal pada tahun 1614. Banyak yang mengatakan Elizabeth mandi darah perempuan muda untuk mempertahankan kecantikannya.

Pedro Lopez


Julukan pria ini adalah Monster of Andes. Pada awalnya pria ini melancarkan aksi pembunuhannya di Peru pada tahun 1970-an dengan membunuh sekitar 100 perempuan. Dia pernah tertangkap oleh penduduk yang kemudian diserahkan pada polisi. Sayangnya, polisi membebaskan pria ini. Pedro kemudian pindah ke Ekuador. 

Di Ekuador dia membunuh 3 sampai 4 gadis tiap minggunya. Hal ini terus terjadi sampai pada tahun 1980-an setelah ditemukannya kuburan massal korban karena banjir bandang dan akhirnya dia ditangkap namun dideportasi ke Kolombia, negara asalnya dengan alasan berkelakuan baik selama masa tahanan.

Luis Garavato


Pria kelahiran 25 Januari 1957 ini adalah anak tertua dari tujuh bersaudara. Dia mengaku bahwa pada masa kecilnya dia pernah menjadi korban pelecehan seksual tapi tidak mau menyebut siapakah pelakunya. Dia menarik korban yang terdiri dari anak-anak dengan cara memberi mereka obat, permen, pekerjaan aneh dan juga uang. 

Semua korbannya diikat dan disiksa dengan sangat kejam kemudian diperkosa dan akhirnya dibunuh dengan cara dipotong lehernya atau dipenggal. Menurut pengakuannya dia telah membunuh 140 anak-anak namun pengakuan ini masih diragukan. Polisi yakin Luis juga adalah tersangka bagi kasus pembunuhan 172 anak lainnya.

Minggu, 01 Januari 2017

Daniel dan Manuela Ruda


Pada tahun 2001, pasangan jerman ini membunuh Daniel dan asistennya, menikam dia 66 kali, memukul dia dengan palu dan minum darahnya. Setelah itu, mereka berhubungan seks di peti mati Manuela. 

Mereka mengklaim telah bertindak atas perintah iblis dan mengatakan mereka memilih korban mereka (bernama Frank Hackert, usia 33) karena dia lucu dan akan menjadi badut pengadilan yang sempurna untuk Setan selama persidangan.

Mereka bertindak benar-benar tanpa penyesalan, mengancam saksi dan berkedip simbol setan. Daniel Ruda dihukum selama 15 tahun dan istrinya selama 13 tahun.

Mauricio Lopez


Ketika Mauricio Lopez menemukan bahwa keponakannya (Mariella Mendez) berselingkuh dengan suami kakaknya, Macario Cruz, ia memutuskan untuk mengakhiri masalah dengan darah milik Cruz.

Dia menikam Macario Cruz tepat di hatinya di depan Mendez dan keempat anaknya. Dia kemudian mulai mengisi gelas plastik dengan darah Cruz dan meminumnya sebelum pergi meninggalkan lokasi. 

Dia sekarang menghadapi tuduhan mulai dari pembunuhan tingkat dua untuk penyerangan dan diperparah dengan senjata mematikan. 

James P. Riva


Ketika James Riva sudah 23 tahun dia menembak dan membunuh neneknya yang cacat sementara dia duduk di kursi roda, dan kemudian menusuknya beberapa kali di bagian hati. Pistol itu penuh dengan peluru emas dicat.

Dia minum darah yang menyembur dari luka-lukanya dan membakar rumahnya untuk menyingkirkan bukti. 

Ia mengaku menjadi seorang vampir berusia 700 tahun yang perlu untuk minum darah, tapi dia juga mengaku neneknya juga vampir dan dia memberi makan dirinya pada malam hari saat ia tidur. 

Dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat kedua, pembakaran, penyerangan . Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan, dan 10 sampai 20 tahun untuk pembakaran. 

Marcelo de Andrade


Marcelo de Andrade adalah anak miskin, migran Northeastern dan dibesarkan di Rio de Janeiro Rocinha yang kumuh. Sebagai seorang anak, ia adalah korban kekerasan fisik dan seksual dan hidup tanpa air yang layak. 

Sekitar April, 1991, ia memulai hobi membunuhnya yang akan berlangsung sembilan bulan dan mengklaim telah menghabisi 14 korban, yang semuanya anak laki-laki miskin.

Dia memperkosa semua korban dan mengaku minum darah mereka, mengklaim telah melakukannya untuk "menjadi rupawan seperti mereka".

Pola pikir sesat, pikiran yang sakit dapat terlihat dalam pengakuannya, 
"Saya lebih suka anak laki-laki muda karena mereka rupawan dan memiliki kulit yang lembut. Dan Pendeta mengatakan bahwa anak-anak secara otomatis masuk surga jika mereka mati sebelum mereka tiga belas. Saya tahu itu, dan saya mendukung itu, dengan mengirim mereka ke surga ".

Sangat menarik untuk dicatat bahwa ia milik sebuah sekte Kristen, gereja avid goer, dan menyembah ibunya sendiri seperti orang suci. Dia sekarang berada dalam RSJ, dan telah ditangkap kembali setelah melarikan diri, pada tahun 1997.

Nico Claux


Nicola Claux, digambarkan sebagai "psikotik sadis" pada saat penangkapannya tahun 1994. Setelah diinterogasi, dia mengakui pembunuhan dan merampok kuburan.

Saat apartemennya digeledah, polisi menemukan sisa-sisa kerangka yang tidak teridentifikasi dan banyak darah yang dicuri dari bank darah lokal.

Ia sendiri mengaku kanibal, Claux akan makan daging mayat manusia. Claux diputuskan bersalah atas satu tuduhan pembunuhan dan kemudian dihukum 12 tahun penjara, meski terjadi perdebatan apakah ia waras atau tidak, tapi diyakini dia cukup bertanggung jawab atas tindakannya.

Setelah menjalani tujuh tahun hukumannya, ia dibebaskan dari penjara pada Maret, 2002 lalu.

Philip Onyancha


Dengan jumlah pembunuhan paling sedikit 17-19 orang, Philip Oyancha 32 th mengaku kepada polisi Kenya bahwa ia telah membunuh dan minum darah korbannya, diduga sebagai bagian dari ritual kultus.

Korbannya adalah perempuan dan anak-anak, dan ia mengklaim telah melakukan kejahatan di bawah pengaruh "roh jahat" yang membuatnya haus darah. 

Dia menyatakan bahwa dia menyerang perempuan karena mereka lebih mudah untuk ditaklukkan, dan mengatakan, "Ketika kebutuhan akan darah mendesk, mereka adalah korban termudah."

Menurut pengakuannya, ia diinisiasi ke kultus darah dengan seorang dukun wanita yang membuatnya melakukan pembunuhan. 

Dia telah menunjukkan pada polisi lokasi tubuh beberapa korban, dan mengaku ia bertujuan untuk membunuh 100 orang. "Target saya adalah membunuh 100 perempuan. Aku berhasil membunuh 17 dan ada 83 yang masih belum." 

Tsutomu Miyazaki


Dikenal sebagai pembunuh gadis kecil, The Killer Otaku dan Dracula, pembunuh berantai Jepang ini membunuh dan memutilasi empat gadis kecil. pembunuhannya sejak 1988-1989 di Tokyo Prefektur Saitama. Korban termudanya berusia empat tahun, yang tertua berusia tujuh tahun.

Dia menganiaya mayat mereka dan minum darah korban, juga makan tangannya. Dia meneror keluarga keempat korban, mengirimkan mereka surat dan kartu pos di mana ia menggambarkan kejahatan keji, dan kemungkinan juga meneror melalui telepon mereka. 

Dia tidak pernah bertobat atas kejahatannya, dijatuhi hukuman mati pada tanggal 14 April 1997, dan dilaksanakan pada 17 Juni 2008.Penyebutan namanya masih menjadi penghinaan dan membuat jijik masyarakat Jepang. 

Fritz Haarmann


Juga dikenal sebagai Vampir dari Hanover atau The daging of Hanover, pembunuh berantai ini diyakini bertanggung jawab atas sedikitnya 27 pembunuhan, dan dihukum atas 24 pembunuhan.

Meskipun pidananya dimulai pada tahun 1898 (untuk menganiaya anak-anak) dan kemudian penyerangan, pencurian, pembunuhan pertamanya tidak diketahui sampai September tahun 1918. 

Dari September tahun 1898 sampai Juni tahun 1924, ia mulai melakukan pemerkosaan, pembunuhan dan korbannya sedikitnya 27 pemuda (mulai dari usia 10-22). 

Dia membunuh banyak dari korban-korbannya dengan menggigit tenggorokan mereka. Dia menjual barang-barang pribadi yang diperoleh dari korban, dan dilaporkan menjual daging mereka di pasar gelap, meskipun ini mungkin hanya rumor. 

Haarmann dianggap salah satu pembunuh Jerman paling produktif, baik untuk jumlah korban dan sifat yang sangat mengerikan dari kejahatannya. 

Dia didakwa dengan 27 pembunuhan, divonis atas 24 pembunuhan dan dipenggal dengan pisau guletin, pada 15 April 1925.  Kata-kata terakhirnya adalah, "Aku bertobat, tapi aku tidak takut mati."

Kepalanya diawetkan dalam botol oleh para ilmuwan sehingga mereka bisa mempelajari otaknya, dan sekarang berada di sekolah medis Gottingen. 

Jack the Ripper


Jack the Ripper adalah nama yang paling terkenal yang diberikan kepada pembunuh berantai tak dikenal yang aktif di daerah sebagian besar miskin dan di sekitar distrik Whitechapel, London pada tahun 1888.

Nama berasal dari sebuah surat yang ditulis oleh seseorang yang mengaku sebagai pembunuh yang disebarluaskan di media. Surat itu secara luas diyakini sebagai tipuan, dan mungkin telah ditulis oleh seorang wartawan dalam upaya yang disengaja untuk meningkatkan minat dalam cerita.

Dalam kasus kejahatan file serta rekening jurnalistik pembunuh itu dikenal sebagai “Whitechapel Murderer” yang artinya Pembunuh Whitecapel serta “Leather Apron” yang artinya Kulit Apron

Charles Starkweather dan Caril Ann Fugate


Masih berusia 19 tahun, seorang remaja yang sering menjadi korban bullying tersebut mendadak berubah menjadi seorang kriminal. Dalam waktu 8 hari, Starkweather sudah melakukan 10 pembunuhan dan serangkaian kasus perampokan. Bahkan orang tua Fugate pun dibunuh olehnya. Usut punya usut, ternyata Fugate yang usianya masih 17 tahun juga terlibat dengan kasus Starkweather. Akhirnya sepasang kekasih itu pun dihukum mati pada tahun 1976.

Jika melihat dari penyebab-penyebab peristiwa pembunuhan tadi, banyak hal-hal sepele yang ternyata bisa memicu tindakan kriminal. Ketika amarah seseorang sudah memuncak tanpa terkendali, membunuh bisa menjadi jalan pintas yang dipilih oleh orang-orang sadis dan psikopat seperti mereka.

Jimmy Moody


Kisah hidup dari Jimmy Moody, bisa dibilang dramatis sekaligus kelam. Kisah Jimmy sebagai pembunuh bayaran dimulai pada tahun 1960 ketika dirinya bergabung dengan sebuah kelompok ganngster paling berbahaya di kota London yang di pimpin oleh Richardsons dan Krays Bersaudara. Saat bersama kelompok ini dia terlibat berbagai macam kasus kejahatan, sampai pada tahun 1968 di tangkap atas tuduhan pembunuhan dan di penjara selama 4 tahun. 

Setelah keluar dari penjara Jimmy memutuskan untuk tak lagi bergabung dengan Krays bersaudara dan memilih untuk bergabung dengan geng lain yang bernama The Chainsaw. Bersama geng ini dia pernah melakukan perampokan terhadap mobil pengangkut uang dan berhasil mencuri £900.000, sebelum akhirnya tertangkap pada tahun 1980. Saat di penjara untuk kedua kalinya inilah Jimmy mulai menemukan jati dirinya sebagai seorang pembunuh bayaran. 

Ketika dipenjara inilah dia bertemu dengan salah satu anggota geriliawan IRA (Pemberontak Irlandia) yang menjadi teman satu sel sekaligus orang yang membantunya melarikan diri dengan cara menggali dinding dan keluar lewat atap penjara. Setelah itu mereka pergi ke Belfast dimana Jimmy diduga membunuh seorang tentara Irlandia atas suruhan geriliawan IRA.

Setelah itu namanya segera terkenal di London, Jimmy di kenal sebagai pembunuh yang bisa melakukan apapun tergantung keinginan klienya. Jimmy bisa membunuh secara rahasia, dimana tubuh korbanya tak akan pernah ditemukan lagi bagai lenyap di telan bumi, maupun pembunuhan yang di lakukan secara terang-terangan di depan publik sebagai ancaman bagi lawan klienya. 

Meskipun sering masuk penjara entah bagaimana Jimmy selalu bisa menemukan cara untuk melarikan diri. Pada tahun 1990 Jimmy memutuskan untuk berhenti dari profesinya sebagai pembunuh bayaran, tapi sayangnya hidup Jimmy harus berakhir dengan tragis saat dirinya di tembak beberapa oleh seorang pria di sebuah Pub pada 1 Juni 1993. Identitas si pelaku hingga kini belum di ketahui, tapi diyakini bahwa pembunuhan Jimmy bermotif dendam karena tak terlihat dilakukan oleh seorang profesional.

Roy DeMeo


Terlahir pada 7 September 1942 dengan nama Roy Albert DeMeo, Pria yang lebih akrab di panggil dengan nama Roy DeMeo merupakan seorang mafia yang menjadi bagian dari Keluarga Gambino. Dalam keluarga mafia ini, Roy bertugas sebagai pembunuh bayaran yang mengetuai sebuah tim yang di beri nama DeMeo Crew. 

Kelompok tukang jagal yang di ketuai oleh DeMeo ini dipercaya telah melenyapkan lebih dari 100 nyawa antara tahun 1973-1983. Sedangkan DeMeo sendiri di percaya telah membunuh setidaknya 70 orang seorang diri. 

Kelompok ini memiliki metode membunuh yang sadis hingga sulit untuk di endus oleh pihak kepolisian. Anggota dari DeMeo Crew akan memutilasi korbanya setelah di bunuh lalu membuang tubuhnya di sebuah tempat tertentu hingga tak bisa di temukan lagi. 

Sedangkan Roy DeMeo lebih sadis lagi, pria ini akan menembak atau menusuk korbanya hingga mati, kemudian menggantung tubuh korban secara terbalik di atas bak mandi untuk menghabiskan darahnya, setelah itu dia akan memutilasi tubuh mereka dan membuangnya. 

Namun karir DeMeo sebagai pembunuh bayaran harus berakhir, saat dirinya di temukan sudah dalam keadaan tak bernyawa di bagasi sebuah mobil pada tahun 1983. Dia tewas dengan beberapa luka tembakan di kepala serta terdapat sebuah lubang di tanganya yang dipercaya pihak kepolisian merupakan hasil dari refleknya ketika akan di tembak.

Thomas Pitera


Thomas Pitera atau lebih di kenal dengan nama "Tommy Karate" merupakan mantan pembunuh bayaran yang berkerja di bawah asuhan organisasi kriminal Bonanno Family. Tommy dikenal sebagai pembunuh yang sadis dan kejam, reputasinya ini di peroleh karena Tommy di ketahui sangat menikmati ketika membunuh orang. Tommy di ketahui telah membunuh sekitar 60 orang dalam dakwaan yang di bacakan pada persidanganya. 

Selain terkenal sadis Thomas juga memiliki julukan lain yaitu "Tommy Karate" karena keahlianya dalam menggunakan seni bela diri karate yang dia pelajari semasa muda. Kecintaan Thomas pitera pada seni bela diri karate di mulai saat dia melihat film "The Green Hornet" pada tahun 1966 yang di bintangi oleh Bruce Li. 

Demi belajar karate, Thomas bahkan pernah berguru ke Jepang selama 27 bulan dan menimba ilmu kepada seorang guru bernama Hiroshi Masumi. Setelah pulang dari Jepang, Thomas Pitera kemudian bergabung dengan Bonanno Family dan segera terkenal karena kesadisanya saat membunuh orang. 

Dalam setiap pembunuhan yang dilakukanya, Thomas biasanya akan memutilasi korbanya untuk menghilangkan barang bukti. Akibat perbuatanya itu Thomas Pitera harus menghabiskan sisa umurnya di penjara, setelah berhasil di tangkap oleh polisi pada tahun 1990.

Bernard Hunwick


Bernard Hunwick atau lebih di kenal dengan julukan "Barry the Bear" mungkin adalah satu satu pembunuh bayaran yang bisa di bilang menikmati profesi yang dia geluti. Pria berdarah dingin ini diketahui telah melakukan 300 kali pembunuhan hingga tahun 1982. Tapi karena rapinya pekerjaan Barry hanya satu kasus yang tercium oleh polisi. 

Kasus ini pula yang telah mengkhiri karir cemerlang Barry sekaligus menjeboskanya ke penjara. Ibarat pepatah "sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga". Barry berhasil di jebak oleh salah satu agen FBI yang menyamar sebagai klien dan menyewa jasanya untuk membunuh seorang gembong narkoba. 

Salah seorang yang pernah menggunakan jasa Barry menggambarkan bahwa ia tak pernah melihat Pria sekejam dan sekuat Barry, "Dia adalah orang yang akan dengan senag hati memukuli orang sampai mati jika kau menyuruhnya". Sedangkan menurut mantan Istrinya Barry pernah memasukan pecahan kaca ke dalam mulut korbanya lalu memukuli orang itu hingga pecahan kaca itu menembus pipinya. 

Dengan reputasinya yang telah membunuh banyak gembong narkoba kelas kakap dan kemampuanya dalam membunuh serta melenyapkan barang bukti. Barry mematok harga sekitar $3.000 - $5.000 untuk setiap nyawa yang harus dia lenyapkan.

Frank "The Dasher" Abbandando


Terlahir dari keluarga imigran asal Italia, Frank "The Dasher" Abbandando merupakan salah satu pembunuh bayaran paling ditakuti pada tahun 1930an. The Dasher nama julukan Frank,  dia terima karena kecepatanya berlari saat bermain baseball, merupakan salah satu anggota Murder.Inc, sebuah organisasi pembunuhan yang di buat oleh sekelompok gangster di kota New York. 

Dalam aksi pembunuhanya Frank tergolong sebagai orang yang sadis, beberapa korban Frank akan di tusuk hingga mati menggunakan pisau daging namun yang paling sering adalah dengan menikam mereka menggunakan pengait es tepat di jantung. Aksi Frank sebagai pembunuh bayaran ternenti saat dirinya di tangkap oleh kepolisian New York pada tahun 1942. Semasa tugasnya sebagai tukang jagal Frank dikabarkan telah membunuh lebih dari 30 orang. 

Sedangkan dalam waktu senggangnya, Frank juga di kenal sebagai seorang predator sex yang kejam, ia di ketahui suka berkeliling di daerah Brownsville dan Ocean Hill untuk mencari wanita muda yang kemudian akan dia perkosa. 

Dalam persidangan kasus pembunuhanya Frank mengakui semua kejahatanya kecuali satu kasus pemerkosaan. Saat di tanya Jaksa' Frank hanya menjawab dengan enteng "Yang satu itu harusnya tak masuk hitungan, karena aku menikahi gadis itu setelahnya"

Joachim Kroll


Joachim Kroll merupakan seorang pembunuh berantai kejam yang juga adalah seorang kanibal berasal dari Jerman. Kroll juga dikenal dengan sebutan Ruhr Cannibal dan Duisburg Man Eater. Serupa dengan John George Haigh di atas, Kroll dituduh telah melakukan 8 pembunuhan tapi mengaku bahwa telah membunuh sebanyak 13.

Pada tanggal 3 Juli 1976, Kroll ditahan karena terbukti menculik dan membunuh anak perempuan berusia 4 tahun. Saat polisi masuk ke dalam apartemen Kroll, polisi menemukan tubuh anak perempuan tersebut telah terpotong-potong. Beberapa bagian tubuh ditemukan berada di dalam lemari es dengan tangan ditemukan sedang dalam proses masak sedangkan usus ditemukan tersangkut di dalam pipa pembuangan. Ya, seperti yang Anda sangka, ia sedang memasak anak perempuan tersebut untuk dimakan. 

Kroll meninggal karena serangan jantung pada tahuhn 1991 ketika berada dalam penjara Rheinbach dekat kota Bonn.

Dennis Rader


Rader adalah pembunuh berantai asal Amerika yang telah membunuh setidaknya 10 orang di Sedgwick County, Kansas, antara tahun 1974 sampai 1991. Metode yang biasa ia lakukan adalah dengan mengikat, menyiksa, dan membunuh. Setelah membunuh korbannya, Rader kemudian langsung menulis surat kepada polisi dan berita lokal berisikan aksi sadisnya tersebut. Setelah menghilang cukup lama, Rader kembali menulis surat pada tahun 2004, yang pada akhirnya pada tahun 2005 Rader ditahan oleh polisi.

Alasan mengapa Rader adalah salah satu pembunuh berantai paling sadis dan mengerikan di dunia adalah karena biasanya korbannya tidak langsung dibunuh, tapi disiksa selama beberapa lama. Ia akan mengikat korbannya dan mencekiknya sampai pingsan dimana hal tersebut dilakukan terus menerus secara berulang sampai korbannya merasakan pengalaman hampir mati. Setelah puas, Rader akan mencekik korbannya sampai benar-benar mati kemudian melakukan masturbasi diatas tubuh korbannya.

John George Haigh


Terkenal dengan nama Acid Bath Murderer, John George Haigh lahir pada tanggal 24 Juli 1909 dan dihukum mati pada tanggal 10 Agustus 1949. Haigh merupakan pembunuh berantai di Inggris yang sangat terkenal pada era 1940-an. Ia dihukum atas tuduhan telah membunuh 6 orang. Mengejutkannya adalah jika biasanya para penjahat tidak ingin mengakui kejahatannya, Haigh malah bangga atas tersebut dengan mengaku bahwa perhitungan tersebut salah dan telah ia membunuh total 9 orang.

Saat melakukan pembunuhan, ia akan melarutkan tubuh korbannya dengan menggunakan cairan asam sulfur. Sebelum ia melakukan itu, Haigh akan memaksa para korbannya untuk menjual harta milik mereka kepada Haigh. Ia percaya bahwa ia tidak akan dapat ditangkap karena cairan asam sulfur yang ia gunakan, akan melarutkan tubuh-tubuh korbannya dan membuat para polis tidak bisa menuduh Haigh sebagai si pembunuh. Akhirnya Haight terbukti secara forensik sebagai pembunuh berantai terkait, dan dieksekusi mati pada 10 Agustus 1949.

Javed Iqbal Mughal


Pria asal Punjab, Pakistan ini merupakan seorang pembunuh berantai mengerikan yang terkenal atas kesadisannya. Korban Iqbal kebanyakan adalah anak laki-laki. Menurut pengakuannya, Iqbal mengaku bahwa ia telah membunuh 100 anak laki-laki hanya dalam rentang waktu 18 bulan. Pada Juni 1998, ia sempat ditahan karena terbukti melakukan kekerasan seksual kepada 2 orang anak laki-laki hanya demi uang. Setelah membayar jaminan, Iqbal keluar dari penjara dan mulai aksinya membunuh anak laki-laki. Mungkin penangkapan tersebut adalah cikal bakal dirinya mulai menjadi pembunuh berantai yang mengerikan.

Sebagai pembunuh berantai, biasanya ia akan mencari anak laki-laki yang ada di jalanan, merayu, membius, memperkosa, lalu kemudian mencekik korbannya. Kemudian Iqbal akan memotong-motong korbannya dan memasukannya ke dalan tong berisikan cairan Asam Hidroklorik (Asam mineral yang sangat korosift). Setelah tubuh korbannya larut, Iqbal akan membuang tong tersebut ke sungai.

Ted Bundy


Theodore Robert 'Ted' Bundy, lahir pada 24 November 1946 dan meninggal pada 24 Januari 1989 adalah salah satu pembunuh berantai mengerikan paling dikenal di sejarah USA. Dari hanya yang diketahui, Bundy telah memperkosa dan membunuh puluhan perempuan muda di Amerika Serikat antara tahun 1974 sampai tahun 1978. Walaupun beberapa kali telah menjadi suspek namun ia selalu menyangkal bahwa ia bukanlah pelaku tindakan kriminal tersebut. Hal itu telah dilakukannya selama beberapa dekade, namun akhirnya ia mengaku telah memperkosa dan membunuh sebanyak 30 korban. Walaupun demikian, polisi masih meragukan seberapa banyak total korban dari Bundy. 

Ciri khas Bundy adalah setelah korban diperkosa, Bundy membunuh korbannya dengan cara memukul atau mencekiknya sampai mati. Bundy juga diketahui memiliki kelainan seksual akan necrophilia yaitu kelainan seksual dimana ia suka melakukan hubungan seksual dengan mayat. Ted Bundy sendiri adalah salah satu pembunuh sadis dan kejam yang memiliki kutipan inspiratif.