Selasa, 03 Januari 2017

Harold Shipman


Pria ini lahir pada 14 Januari 1946 merupakan anak kedua dari 4 bersaudara dari orang tua yang cukup taat. Ibunya meninggal karena kanker pada tahun 1963. Tujuh tahun kemudian dia lulus dari sekolah kedokteran dan dihormati oleh orang-orang disekitarnya. Namun ternyata dia menyuntik pasien-pasiennya dengan racun. 

Korban terakhirnya adalah Kathleen Grundy yang adalah mantan Gubernur kote Hyde, Inggris. Anak perempuan Grundy merasa janggal karena ibunya meninggal tanpa memberikan warisan apapun pada anaknya namun memberi 386 ribu poundsterling pada Shipman. Shipman pun ditangkap namun dia bunuh diri di selnya pada tahun 2004.

Amelia Dyer


Perempuan ini dikenal sebagai pembunuh bayi. Dia membunuh bayi-bayi yang tidak diinginkan di tempat orang biasa menitipkan bayi yang kelahirannya tidak sah untuk dirawat dengan sejumlah uang. Dyer membiarkan bayi-bayi itu mati karena tidak dipedulikan dan juga disiksa setelah menerima sejumlah uang dari orang tua mereka. 

Cerita yang paling terkenal adalah pembunuhan anak Evelina Marmon yang dititipkan padanya. Bayi ini dibunuh dengan cara mengikat leher bayi itu menggunakan pita. Dyer akhirnya dieksekusi dengan cara digantung karena pembunuhan ini walaupun sebenarnya dia telah membunuh lebih dari 200 bayi.

Elizabeth Bathory


Wanita ini hidup pada abad ke-16. Dia adalah seorang bangsawan Hungaria yang bertanggung jawab atas pembunuhan 200 sampai 300 wanita muda yang dia bawa ke kastilnya dengan janji akan dipekerjakan sebagai pelayan dengan upah yang tinggi. Di sana para korban disiksa dan dibunuh. 

Mereka dimutilasi, dibakar bagian tubuhnya, dioperasi, kelaparan, diperkosa dan juga dibekukan. Dia dihukum dengan hukuman tinggal di rumah sampai akhirnya meninggal pada tahun 1614. Banyak yang mengatakan Elizabeth mandi darah perempuan muda untuk mempertahankan kecantikannya.

Pedro Lopez


Julukan pria ini adalah Monster of Andes. Pada awalnya pria ini melancarkan aksi pembunuhannya di Peru pada tahun 1970-an dengan membunuh sekitar 100 perempuan. Dia pernah tertangkap oleh penduduk yang kemudian diserahkan pada polisi. Sayangnya, polisi membebaskan pria ini. Pedro kemudian pindah ke Ekuador. 

Di Ekuador dia membunuh 3 sampai 4 gadis tiap minggunya. Hal ini terus terjadi sampai pada tahun 1980-an setelah ditemukannya kuburan massal korban karena banjir bandang dan akhirnya dia ditangkap namun dideportasi ke Kolombia, negara asalnya dengan alasan berkelakuan baik selama masa tahanan.

Luis Garavato


Pria kelahiran 25 Januari 1957 ini adalah anak tertua dari tujuh bersaudara. Dia mengaku bahwa pada masa kecilnya dia pernah menjadi korban pelecehan seksual tapi tidak mau menyebut siapakah pelakunya. Dia menarik korban yang terdiri dari anak-anak dengan cara memberi mereka obat, permen, pekerjaan aneh dan juga uang. 

Semua korbannya diikat dan disiksa dengan sangat kejam kemudian diperkosa dan akhirnya dibunuh dengan cara dipotong lehernya atau dipenggal. Menurut pengakuannya dia telah membunuh 140 anak-anak namun pengakuan ini masih diragukan. Polisi yakin Luis juga adalah tersangka bagi kasus pembunuhan 172 anak lainnya.

Minggu, 01 Januari 2017

Daniel dan Manuela Ruda


Pada tahun 2001, pasangan jerman ini membunuh Daniel dan asistennya, menikam dia 66 kali, memukul dia dengan palu dan minum darahnya. Setelah itu, mereka berhubungan seks di peti mati Manuela. 

Mereka mengklaim telah bertindak atas perintah iblis dan mengatakan mereka memilih korban mereka (bernama Frank Hackert, usia 33) karena dia lucu dan akan menjadi badut pengadilan yang sempurna untuk Setan selama persidangan.

Mereka bertindak benar-benar tanpa penyesalan, mengancam saksi dan berkedip simbol setan. Daniel Ruda dihukum selama 15 tahun dan istrinya selama 13 tahun.

Mauricio Lopez


Ketika Mauricio Lopez menemukan bahwa keponakannya (Mariella Mendez) berselingkuh dengan suami kakaknya, Macario Cruz, ia memutuskan untuk mengakhiri masalah dengan darah milik Cruz.

Dia menikam Macario Cruz tepat di hatinya di depan Mendez dan keempat anaknya. Dia kemudian mulai mengisi gelas plastik dengan darah Cruz dan meminumnya sebelum pergi meninggalkan lokasi. 

Dia sekarang menghadapi tuduhan mulai dari pembunuhan tingkat dua untuk penyerangan dan diperparah dengan senjata mematikan.